BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. Dalam suatu proses pembelajaran pasti ada interaksi antara guru dan murit. Oleh karena itu betapa pentingnya peran sosialisasi dalam bidang pendidikan.
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. Dalam suatu proses pembelajaran pasti ada interaksi antara guru dan murit. Oleh karena itu betapa pentingnya peran sosialisasi dalam bidang pendidikan.
1.2. Rumusan masalah:
1. Apa yang di maksud sosialisasi
2. Jenis dan tipe sosialisasi
3. Pengaruh sosialisasi masyarakat bagi perkembangan pendidikan
1. Apa yang di maksud sosialisasi
2. Jenis dan tipe sosialisasi
3. Pengaruh sosialisasi masyarakat bagi perkembangan pendidikan
1.3. Tujuan:
1. Mengetahui tentang sosialisasi
2. Mengetahui jenis sosialisasi
3. Mengetahui bagaimana sossialisasi mempengaruhi pendidikan
1. Mengetahui tentang sosialisasi
2. Mengetahui jenis sosialisasi
3. Mengetahui bagaimana sossialisasi mempengaruhi pendidikan
1.4. Rangkuman
salah satu agen sosialisasi adalah lembaga pendidikan formal(Sekolah), Menurut Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal seseorang belajar membaca, menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme, dan kekhasan (specificity). Di lingkungan rumah seorang anak mengharapkan bantuan dari orang tuanya dalam melaksanakan berbagai pekerjaan, tetapi di sekolah sebagian besar tugas sekolah harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab.
salah satu agen sosialisasi adalah lembaga pendidikan formal(Sekolah), Menurut Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal seseorang belajar membaca, menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme, dan kekhasan (specificity). Di lingkungan rumah seorang anak mengharapkan bantuan dari orang tuanya dalam melaksanakan berbagai pekerjaan, tetapi di sekolah sebagian besar tugas sekolah harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab.
BAB II
ISI
1.1. Sosialisasi dalam pendidikan
Hubungan timbal-balik sekolah, keluarga, masyarakat dalam proses sosialisasi pendidikan
Berhasil tidaknya pendidikan di sekolah bergantung pada dan dipengaruhi oleh pendidikan di dalam keluarga. Pendidikan keluarga adalah fundamen (dasar) dari pendidikan selanjutnya.[ Purwanto M. Nngalim, Ilmu Pendidikan Teoretis Dan Praktis,Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000. h., 79.] . pendidikan senantiasa berfungsi di dalam dan terhadap sistem sosial tempat sekolah tersebut berada. Selain itu juga terdapat dua macam perubahan social. Perubahan terjadi sangat cepat, perubahan ini berhubungan dengan masalah materi.
Perubahan yang terjadi secara lambat, karena terdapat beberapa hambatan dan tantangan. Perubahan ini yang berhubungan dengan agama, adat-istiadat, norma-norma, bentuk pemerintahan, filsafat hidup, dan lain sebagainya.[ Nasution, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara: 1995]
Hal tersebut senada dengan yang dinyatakan oleh para ahli, yaitu: Wilbert Moore berpendapat bahwa perubahan sosial sebagai perubahan penting dari struktur sosial. Dan struktur sosial itu adalah pola-pola perilaku dan interaksi sosial. Sedangkan Rober H. Lauer berpendapat bahwa perubahan sosial itu sangatlah rumit untuk dijelaskan, sebab banyak hal yang mesti dikaji terutama berkenaan dengan seluruh tingkat dan aspek kehidupan sosial, yang jelas perubahan itu sendiri pasti adanya, namun yang berbeda hanyalah tingkat perubahannya itu sendiri, ada yang lambat, ada yang cepat.
Selain itu perubahan sosial juga terjadi karena adanya beberapa hubungan yang saling mempengaruhi. Pertama, antara individu dengan kebudayaan. Kedua, dipengaruhi oleh adanya kontak dengan kebudayaan lain.
Hubungan timbal-balik sekolah, keluarga, masyarakat dalam proses sosialisasi pendidikan
Berhasil tidaknya pendidikan di sekolah bergantung pada dan dipengaruhi oleh pendidikan di dalam keluarga. Pendidikan keluarga adalah fundamen (dasar) dari pendidikan selanjutnya.[ Purwanto M. Nngalim, Ilmu Pendidikan Teoretis Dan Praktis,Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000. h., 79.] . pendidikan senantiasa berfungsi di dalam dan terhadap sistem sosial tempat sekolah tersebut berada. Selain itu juga terdapat dua macam perubahan social. Perubahan terjadi sangat cepat, perubahan ini berhubungan dengan masalah materi.
Perubahan yang terjadi secara lambat, karena terdapat beberapa hambatan dan tantangan. Perubahan ini yang berhubungan dengan agama, adat-istiadat, norma-norma, bentuk pemerintahan, filsafat hidup, dan lain sebagainya.[ Nasution, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara: 1995]
Hal tersebut senada dengan yang dinyatakan oleh para ahli, yaitu: Wilbert Moore berpendapat bahwa perubahan sosial sebagai perubahan penting dari struktur sosial. Dan struktur sosial itu adalah pola-pola perilaku dan interaksi sosial. Sedangkan Rober H. Lauer berpendapat bahwa perubahan sosial itu sangatlah rumit untuk dijelaskan, sebab banyak hal yang mesti dikaji terutama berkenaan dengan seluruh tingkat dan aspek kehidupan sosial, yang jelas perubahan itu sendiri pasti adanya, namun yang berbeda hanyalah tingkat perubahannya itu sendiri, ada yang lambat, ada yang cepat.
Selain itu perubahan sosial juga terjadi karena adanya beberapa hubungan yang saling mempengaruhi. Pertama, antara individu dengan kebudayaan. Kedua, dipengaruhi oleh adanya kontak dengan kebudayaan lain.
1.2. PROSES YANG TERJADI DALAM PENDIDIKAN.
1. Memelihara kebudayaan dengan mewariskannya kepada generasi muda.
1. Memelihara kebudayaan dengan mewariskannya kepada generasi muda.
2. Mengembangkan kemampuan partisipasi siswa.
3. Memperkaya kehidupan dengan memperluas wawasan pengetahuan dan seni siswa.
4. Meningkatkan penyesuaian diri siswa dengan bimbingan pribadi dan berbagai pelajaran.
5. Membentuk warga negara yang patriotik
1.3. Jenis dan tipe sosialisasi
Ø Formal
Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.
Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.
Ø Informal
Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.
Dari kedua tipe sosialisasi tersebut, formal dan informal, kita lebih banyak mendapatkan tipe sosialisasi informal dalam kehidupan sehari-hari. Untuk sosialisasi formal, seseorang belajar membaca, menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme, dan kekhasan (specificity).
Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.
Dari kedua tipe sosialisasi tersebut, formal dan informal, kita lebih banyak mendapatkan tipe sosialisasi informal dalam kehidupan sehari-hari. Untuk sosialisasi formal, seseorang belajar membaca, menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme, dan kekhasan (specificity).
1.4. Peran sosialisasi terhadap pendidikan
Yang telah kita ketahui, agen soasialisasi salah satunya adalah lembaga pendidikan (Sekolah). Pada agen sosialisasi ini mengajarkan setiap tunas bangsa untuk berprilaku sesuai aturan setiap daerah masyarakat, agar menjadi individu yang baik.
Yang telah kita ketahui, agen soasialisasi salah satunya adalah lembaga pendidikan (Sekolah). Pada agen sosialisasi ini mengajarkan setiap tunas bangsa untuk berprilaku sesuai aturan setiap daerah masyarakat, agar menjadi individu yang baik.
Setiap sekolah memiliki aturan-aturan yang berbeda, hall tersebut
digunakan untuk membantu melatih setiap individu berprilaku sesuai
norma-norma yang ada di masyarakat, dan digunakan untuk menghindari
penyimpangan penyimpangan social.
BAB II
1.1.Kesimpulan
Melalui proses pendidikan, anak-anak diperkenalkan pada nilai dan norma atau budaya masyarakat, bangsa, dan negaranya, sehingga diharapkan dapat memahami, menghayati, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui proses pendidikan, anak-anak diperkenalkan pada nilai dan norma atau budaya masyarakat, bangsa, dan negaranya, sehingga diharapkan dapat memahami, menghayati, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Semua itu amat bermanfaat bagi pengembangan kepribadian anak sebagai
individu dan sekaligus sebagai warga masyarakat, bangsa, dan negara.
Sekolah sesungguhnya juga menyediakan sarana bagi terbentuknya kelompok
teman sebaya (peer group).
1.2.DAFTAR PUSTAKA
http://latheevsmartest.blogspot.com/2011/05/pengaruh-masyarakat-dan-sistem-non_14.html
http://latheevsmartest.blogspot.com/2011/05/pengaruh-masyarakat-dan-sistem-non_14.html
Nice info
BalasHapus