Sejarah Singkat Dunia User Interface
Pada era 70’an, komputer hanya berfungsi sebagai alat besar untuk
menghitung. Mempercepat dan mempermudah operasi-operasi yang bila
dilakukan secara manual akan menghabiskan waktu yang melelahkan. Fungsi
komputer yang mendasar namun berjasa ini dapat berjalan karena adanya
komunikasi antara manusia dengan komputer. Manusia dapat menciptakan dan
memberikan perintah yang diinginkannya, lalu komputer menjalankannya.
Media antarmuka yang diciptakan untuk mengakomodir hubungan ini adalah command line interface (CLI).
Antarmuka ini menggunakan pengetikan kode-kode perintah sebagai metode
utamanya dalam berkomunikasi. Di era tersebut, metode ini dianggap
sebagai pencapaian yang signifikan dalam perkembangan industri
teknologi. Namun, bila kita melihat ke belakang antarmuka ini bersifat
kurang alami agar dapat digunakan oleh orang awam; adanya keperluan
penguasaan ilmu yang banyak dan mendalam karena CLI memiliki cara khas
penggunaan yang rumit, keterbatasan penggunaan kepada beberapa fungsi
tertentu saja, dan memerlukan kejelian agar perintah dapat terbaca
karena terjadinya satu salah ketik.
Pada awal era 80’an, sebuah perkembangan yang drastis telah kembali
terjadi. Sebuah antarmuka baru telah lahir dari rahim dunia ilmu
interaksi komputer dengan manusia, yaitu Graphical User Interface (GUI). Selain itu, pendekatan GUI ini juga sering disebut dengan Metaphorical User Interface (MUI).
Antarmuka ini memberikan pengalaman yang lebih alami dan kesan yang
menarik secara emosional bagi pengguna dalam berinteraksi dengan
komputer. Antarmuka ini memanfaatkan simbol-simbol metaforikal yang
dimaksud untuk mewakili objek asli di dunia nyata agar mempermudah
pemahaman setiap objek dalam sistem. Metode ini memberikan akses mudah
bagi orang awam untuk mengoperasikan komputer personal, karena GUI
memberikan kemampuan untuk ‘melihat’ ke dalam dunia komputer,
menciptakan suatu lingkungan virtual untuk diselami pengguna, dan
memberikan respon visual yang muncul secara langsung.
Selama sekitar 40 tahun, cara kita menggunakan komputer desktop tidak
mengalami perubahan yang signifikan. Kita telah mengikuti diktasi
kekuasaan monitor-keyboard-mouse sejak awal tahun 1980 sampai
2014. Namun, para pengembang teknologi saat ini telah menemukan solusi
untuk menciptakan antarmuka yang lebih ramah dan menarik untuk digunakan
oleh kalangan umum, dan hasilnya adalah yang dinamakan dengan Natural User Interface (NUI).
Definisi Natural User Interface (NUI)
NUI adalah sebuah pendekatan baru dalam dunia interaksi manusia dan
komputer yang memiliki input alami. Meskipun pendekatan ini masih
mengadopsi bentuk output dari MUI; yaitu menggunakan simbol metaforikal
untuk menggambarkan dunia virtual, namun memiliki metode penerimaan
input yang berbeda. Antarmuka ini memiliki perbedaan dalam meminimalisir
durasi dan beban pembelajaran oleh sang pengguna dalam mengoperasikan
komputer. Pendekatan ini hanya memerlukan proses pembelajaran kecil,
bagi pengguna dalam percobaannya yang pertama kali, dan diharapkan
seorang pengguna yang berkembang dari titik seorang pemula sampai titik
sang ahli memiliki beban dan durasi sekecil mungkin.
Kecilnya beban belajar untuk menguasai antarmuka ini menginspirasi pemilihan kata ‘natural’,
yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kata ‘alami’, untuk
mendefinisikan teknologi ini. Kata ‘alami’ memiliki arti bahwa seseorang
dapat melakukan suatu kegiatan secara langsung, dengan perlu sedikit
mempelajarinya terlebih dahulu. Dengan NUI, pengguna dapat
mengoperasikan sistem seolah mereka memang ditakdirkan untuk itu. Hal
ini dapat direalisasikan dengan mengadopsi kebiasaan dan tingkah laku
yang melekat secara alamiah pada manusia dan memanfaatkannya sebagai
metode input untuk mengoperasikan sistem.
NUI memiliki kemiripan dan perbedaan dengan Intuitive Interface (II).
II memiliki perbedaan di jumlah beban pembelajaran yang dimiliki dengan
NUI. II tidak memerlukan adanya proses pembelajaran apapun bagi
pengguna untuk dapat mengoperasikan sebuah sistem. Intuitive Interface
memang dirancang memanfaatkan gesture kebiasaan sehari-hari manusia, yang tanpa perlu mempelajari apapun lagi sebagai metode input.
3 Komponen dari Natural User Interfaces
Menurut PivotLabs
(http://pivotallabs.com/the-future-of-uiux-the-natural-user-interface/),
seiring berjalannya waktu dan terutama melalui gelombang revolusi era
ini, perangkat keras akan semakin menghilang dari kehidupan sehari-hari
kita. Teknologi akan menjadi ‘tambahan’ tanpa kelim dalam kehidupan kita
sehingga membuat gaya hidup kita semakin empowered tanpa
memberikan beban tambahan. Sebagai contoh, Google Glass memiliki tujuan
untuk membebaskan kita dari perlunya berinteraksi dengan dunia sebuah
komputer personal, namun dengan melalui lapisan antarmuka yang tidak
mengganggu pada penglihatan kita. Ini adalah fungsi teknologi sebagai
pendukung bagi fungsi alamiah manusia.
· Invisible Computing
Invisible Computing adalah saat perangkat keras telah menghilang
secara virtual dan teknologi telah menjadi satu secara mulus dengan
kebiasaan/fungsi manusia sehari-hari.
· Supportive Computing
Supportive Computing adalah teknologi yang mendukung fungsi natural
seorang manusia, dibandingkan dengan membutuhkan manusia untuk
beradaptasi dengan fungsi-fungsi komputer.
· Adaptive Computing
Adaptive Computing adalah teknologi yang mampu beradaptasi dengan
menggunakan machine learning dengna cermat untuk mengenali dan
mengartikan pola dari manusia untuk menciptakan hasil dari konteks yang
berhubungan.
Contoh dari Natural User Interface
Menurut TechTarget
(http://whatis.techtarget.com/definition/natural-user-interface-NUI),
ada beberapa jenis NUI yang telah dikembangkan sampai saat ini, yaitu:
· Touch Screen
Antarmuka layar sentuh membuat pengguna berinteraksi dengan aplikasi
secara lebih intuitif daripada menggunakan antarmuka berbasis cursor karena antarmuka ini memiliki kesan lebih ‘langsung’. Dibandingkan dengan harus menggunakan cursor untuk memilih dan membuka sebuah file, sebagai contoh, pengguna dapat dengan langsung menyentuh gambar icon dari file dengan jarinya untuk membukanya. Sebagian besar smartphones dan tablets
sudah mengadopsi input macam ini. Sentuhan juga diadaptasi untuk
aplikasi yang tidak menggunakan layar sama sekali. Sebagai contoh,
Microsoft sedang mengerjakan antarmuka sentuh yang bernama “skinput”,
yang mengizinkan pengguna untuk berinteraksi dengan menyentuh kulitnya
sendiri.
· Gesture Recognition
Gesture Recognition adalah antarmuka yang dapat mengenali
gerak-isyarat seorang manusia dan mentranslasikan gerakan tersebut
sebagai instruksi yang dapat dipahami oleh komputer. Sistem permainan
Nintendo Wii dan PlayStation Move memanfaatkan joystik berbasis accelerometers dan gyroscope
untuk mengenali, kemiringan, perputaran dan akselerasi. Sebuah jenis
NUI yang lebih intuitif dilengkapi dengan kamera dan aplikasi dalam
perangkat kerasnya. Sebagai contoh, Kinect dari Microsoft, adalah sebuah
sensor untuk Xbox 360 yang mengizinkan pemain berinteraksi menggunakan
gerakan badan dan perintah ucapan. Kinect mengenali badan dan suara dari
tiap pemain. Gesture recognition juga dapat digunakan untuk berinteraksi dengan komputer.
· Speech Recognition
Speech recognition mengizinkan pengguna berinteraksi dengan sistem
melalui perintah-perintah yang diucapkannya. Sistem mengidentifikasi
kata-kata dan frase yang terucap, dan mentranslasikannya menjadi format
yang dapat dibaca oleh komputer sebagai metode interaksi. Beberapa
aplikasi speech recognition yang sudah ada, adalah pengoperan panggilan,
speech-to-text, dan komputer hands-free dan operasi dalam telephon genggam. Terkadang, speech recognition juga digunakan untuk berinteraksi dengan embedded system.
· Gaze-tracking Interface
Antarmuka gaze-tracking mengizingkan pengguna untuk
menavigasi dalam sebuah sistem dengan menggunakan gerakan mata. Pada
bulan Maret 2011, Lenovo mengumumkan bahwa mereka telah memproduksi
laptop pertama yang dapat dikontrol dengan mata. Sistem Lenovo ini
menggabungkan sumber cahaya inframerah dengan kamera untuk menagkap
pantulan kilauan dari mata pengguna. Perangkat lunak Lenovo
mengkalkulasi area dari layar yang sedang dilihat dan menggunakan data
tersebut sebagai metode input.
· Brain-machine Interface
Antarmuka brain-machine mampu membaca sinyal saraf dan
menggunakan perangkat lunak untuk mentranslasikannya menjadi instruksi.
Antarmuka ini memungkinkan seseorang yang lumpuh untuk mengoperasikan
sebuah komputer, seperti kursi roda elektronik atau kaki palsu melalui
pikirannya.
Apa Arti Semua Ini Bagi Para Desainer UX/UI?
Semakin teknologi berkembang, hal ini mendorong para desainer UX/UI
untuk selalu siap siaga beradaptasi dengan sesuai. Namun menurut banyak
desainer UX/UI, untuk dapat menjadi pemimpin dalam industri kita harus
selalu mendiskusikan dan mengevaluasi tren teknologi agar dapat
berkembang secara efektif dengan pertumbuhan dan perubahan di industri.
Kita harus meilhat bahwa UX/UI sudah mengalami pertumbuhan yang tak
diperkirakan sebelumnya dalam beberapa tahun ini. Hal ini disebabkan
oleh para desainer yang beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Seiring mereka diperkenalkan dengan tantangan baru, mereka akan berfikir
mengenai hubungannya dengan pengalaman alami manusia diluar layar yang
kita pakai sehari-harinya.
Mungkin suatu saat nanti, akan datang saat layar komputer sudah tidak
diperlukan lagi. Mungkin suatu hari kita semua akan menggunakan
antarmuka yang berbasis manusia, yang tidak bisa dibuat mock-upnya di
Photoshop. Namun sampai hari itu datang, kami desainer UX/UI akan selalu
siap untuk menemui tantangan baru — membayangkan dan merancang untuk
masa depan teknologi.
Beberapa Projek NUI Yang Sedang Berkembang
Beberapa projek atau riset mengenai NUI yang sedang berjalan saya
terterakan dibawah ini. Apabila diantara para pembaca ada masukan
mengenai projek lain, silahkan masukkan di komen. Akan saya masukkan di
post ini ASAP, terima kasih.
-
Intel RealSense
Proyek dari Intel yang memanfaatkan kamera 3D khusus dan perangkat lunaknya untuk mendeteksi gerak-isyarat yang dilakukan pengguna dalam dimensi 3D dan kata-kata yang diucapkan oleh pengguna untuk ditranslasikan sebagai intruksi komputer
source: http://www.intel.com/content/www/us/en/architecture-and-technology/realsense-depth-technologies.html -
Microsoft Research – Skinput
Teknologi yang mengizinkan pengguna menyentuh kulitnya sendiri untuk berinteraksi dengan sistem. Teknologi ini memanfaatkan getaran mekanis yang merambat di badan, yang muncul saat sentuhan kulit terjadi. Sebuah gelang khusus akan mendeteksi getaran tersebut yang kemudian digunakan sebagai data untuk menentukan lokasi asal sentuhan pada kulit.
- sumber : http://uniteux.com/apa-itu-natural-user-interface/
0 komentar:
Posting Komentar